Pada suatu hari, tanpa sengaja, Gadis Kecil itu mendengar percakapan para tetangganya. Ternyata mereka sedang membicarakan dirinya.
“Gadis yang sangat baik hati, ramah. Sangat cantik. Tapi, bagaimanapun, dia adalah penyebab hilangnya ketujuh kakak laki-lakinya,” ujar salah seorang tetangganya.
Sungguh terkejut gadis kecil itu. Apa? Dia mempunyai kakak? Kakak laki-laki? Bukan hanya seorang, tapi TUJUH orang!! Dan?..Apa kata para tetangga tadi? Dia adalah penyebab semua kakaknya menghilang?..Sedikit pun dia sama sekali tak mengetahui akan hal ini. Mengapa Ayah dan Ibu tak pernah memberitahu hal ini kepadanya?
Perasaannya berkecamuk. Serta merta, dengan bergegas, dijumpainya kedua orang tuanya. Dengan memohon, Gadis Kecil itu meminta kedua orang tuanya berterus terang akan apa yang telah terjadi.
“Aku akan mati menderita bila ayah dan ibu tetap merahasiakan hal ini dariku. Kumohon, Ayah, Ibu..Ceritakanlah kepadaku,” ujarnya memohon.
Karena merasa tak ada gunanya menutupi rahasia itu lagi, akhirnya, kedua orang tuanya menceritakan segalanya. Ayahnya meminta kepadanya untuk berhenti menyalahkan dirinya sendiri, hal itu terjadi karena kehendak alam.
Namun, setelah mendengar segalanya, Gadis Kecil itu semakin bertambah sedih. Dia sering menangis dan menyesali kelahirannya. Semua itu takkan terjadi bila dia tak terlahir di dunia ini. Gadis itu selalu mengingat dan membayangkan penderitaan yang dialami oleh ketujuh kakaknya.
Dia pun bertekad untuk mencari ketujuh kakaknya. Dia akan berusaha mencari segala cara untuk membebaskan kutukan yang mengenai ketujuh kakaknya agar dapat kembali menjadi manusia, dan akan membawa mereka kembali pulang ke rumah.
Akhirnya, beberapa hari kemudian, Gadis Kecil itu meninggalkan rumah, mencari ketujuh kakaknya. Dengan hanya berbekal sebentuk cincin orangtuanya, sebuah pisau lipat, seiris roti untuk penahan lapar, sebotol kecil air untuk penahan haus dan sebuah kursi kecil untuk berisitirahat jika ia merasa lelah, Gadis Kecil itu berjalan sampai ke ujung dunia tanpa mengenal lelah.
Lanjut BacaKisah Tujuh Pangeran Gagak (Bagian 2)