BOCAH PENABUH GENDERANG

Di bulan Desember yang dingin, sekitar abad ke 19, serombongan pasukan Perancis berbaris melintasi Pegunungan Alpen. Mereka bersenjatakan senapan dengan bayonet dan sepasukan kuda yang menyeret kira-kira 50-60 buah meriam. Perjalanan sangatlah sulit. Mereka harus melalui salju tebal setinggi lutut.  Belum lagi celah-celah pegunungan yang sempit dan licin dengan jurang-jurang sedalam ratusan kaki mengitarinya yang harus mereka lewati.

Para serdadu itu kurus-kurus dengan kantung mata yang berat karena mereka kurang makan dan tidur. Kuda-kuda yang menyeret meriam terjatuh hampir di setiap langkah.

Namun, seorang di antara mereka terlihat menikmati keadaan itu. Ia berjalan menyeret kakinya melewat salju tebal dan menembus kabut kelabu dingin dengan penuh semangat. Seperti sedang menikmati suatu perjalanan wisata saja.

Lanjut BacaBOCAH PENABUH GENDERANG