Berladang dimulai kira-kira 11.000 tahun lalu saat manusia mulai menyimpan biji rumput-rumputan untuk ditanam, sehingga mereka bisa menggiling biji baru untuk membuat tepung.
Dengan ditemukannya sisa zat tepung pada peralatan batu di papua Nugini, ubi rambat diperkirakan telah ditanam di sana sejak 30.000 tahun lalu.
Berangan air (bahasa inggris : chestnut) dan buncis diperkirakan telah ditanam sekat Spirit Cave, Vietnam Utara, sejak 11.000-7.500 SM.
Sekitar tahun 9.000 SM, beberapa orang meninggalkan cara hiup mereka yang lama, berburu hewan dan mengumpulkan buah-buahan, lalu hidup menetap untuk berladang. Perubahan ini disebut Revolusi Neolitikum.
Berladang dimulai saat manusia menanam rumput untuk dijadikan padi i Timur Dekat, Guangdong, China, dan Amerika Latin–dan, mungkin, mereka juga menanam sayur-sayuran di Peru dan Indonesia.
Gandum emmer dan barley tumbuh di Timur Dekat, kurang lebih 8.000 SM. Tidak lama setelah itu, domba dan kambing juga dijinakkan di sini.
Membajak ladang dengan tenaga kerbau dimulai sejak 5.000 SM. Sebelumnya, orang China telah membajak dengan menggunakan tangan.
Kanal untuk irigasi digali di Choya Mami, dekat Mandali, Irak antara 5.500 – 4.750 SM.
Peradaban China, Indus, Yunani, dan Babilonia punya sistem irigasi yang sangat luas pada tahun 3.000 SM.
Para petani menuai hasil panen dengan menggunakan sabit yang terbuat dari batu api.
Dalam waktu singkat, para petani belajar menyimpan makanan. Lumbung makanan yang ada di Ban-Po, Shansi, China, dipekirakan dibuat pada tahun 4.800 SM.
Leave a Reply